Sampah Rumah Tangga Adalah Masalah ?
Baik di perkotaan maupun
dipedesaan, setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah. Sampah kering atau basah, sampai plastik atau
bahan non-plastik seperti kertas pembungkus, sampah sayuran dapur, sampah nasi
bekas, sampah lauk pauk seperti ikan, tulang, dan lain-lain.
Semua sampah itu pasti dibuang ke
tempat sampah dan menunggu petugas pengambil sampah tiap pagi hari.
Atau kalau di pedesaan, sampah
dibuang ke tempat sampah dan dibakar bersamaan dengan sampah serasah
daun-daunan lainnnya.
Untuk sementara masalah sampah
selesai sampai disini. Tapi tidak
memberikan manfaat langsung kepada kita.
Pernah gak terbersit bahwa sampah
itu sebenarnya sebenarnya bermanfaat.
Baik sampah yang organik maupun yang non-organik. Sampah organik seperti sampah-sampah dapur
sisa-sisa sayuran dan buah, bisa dimanfaatkan menjadi sumber pupuk kompos dan
pupuk organik cair.
Memanfaatkan sampah organik dan
diolah menjadi pupuk pada dasarnya kita secara tidak langsung berbakti kepada
tanah/bumi dan tanaman yang sudah diberikan oleh Yang Maha Pencipta. Terlebih jika dikelala dalam sekala besar dan
memberikan impact finansial. Jika kita mampu menjual pupuk kompos atau POC-nya.
Dan sampah plastik, seperti bekas
botol minuman dalam kemasan, bisa dikumpulkan kemudian dijual ke pengempul
barang bekas.
Untuk sampah organik, ada acara
praktis dan ekonomis untuk mengolah sampah-sampah tersebut menjadi produk yang
bermanfaat bagi tanaman, yaitu menjadikannya sebagai pupuk organik cair dan
pupuk organik padat. Teknologinya salah
satunya dengan menggunakan Reaktor Ember Tumpuk.
Reaktor Ember Tumpuk,
Apa itu reaktor ember tumpuk?
Adalah rekator pengolah limbah organik dengan menggunakan 2 ember yang dibuat
bertumpuk. Dimana dalam proses
pengolahan limbah organiknya dibantu oleh larva Hi (Hermetia illucens).
Sumber: Suko Pranowo dalam Group Tribio
Bahasan dan tulisan mengenai
ember tumpuk ini saya dapatkan dari postingan Prof Nasih Widya Yuwono, di group
facebook Tribio. Disana beliau banyak
membagikan tulisannya.
Update:
Inilah hasil kreasi ember tumpuk
yang saya buat. Simak juga diskusinya di group Tribio.
Sebenarnya komponen reaktor ember tumpuk terdiri dari:
- Ember bawah fungsinya sebagai penampung lindi. Dimana pada bagian bawahnya dipasangkan kran di samping bawah, sebagai jalan untuk mengeluarkan air lindi. Tutup bagaian atas diambil tepinya saja untuk penyangga ember atas.
- Ember atas fungsinya untuk menampung sampah-sampah organic sisa makanan, sayuran dan buah-buahan.
Bagian bawah ember dari ember
atas ini dibuatkan lubang-lubang kecil sebanyak-banyaknya untuk
pengatusan. Juga dibuat lubang kecil
sebanyak 4 buah di samping kiri dan kanan bagian atas di bawah penutup ember
Ada 4 lobang kecil dekat dengan
tutup, memiliki 2 fungsi. Pertama tempat masuk telor BSF yang menetas jika
dilekatkan di bagian luar, atau lubang memasukkan telor bagi induk BSF. Kedua, lubang pertukaran udara atau melepas
gas yang muncul.
Membuat Reaktor Ember Tumpuk
Sumber: Nasih, Arief Haryo
Bahan yang perlu disiapkan untuk membuat reaktor ember tumpuk adalah
- 2 buah ember bekas cat 25 kg legkap dengan tutupnya
- 1 kran air
Alat yang digunakan:
- bor atau paku
- parang/pisau
Cara Membuat Reaktor Ember Tumpuk
Ember pertama/bawah:
- Buat lubang didinding samping bawah, 3 cm dari dasar untuk memasang kran
- Pasang kran dengan baik, jangan sampai ada rembesan atau bocor. Kran berfungsi untuk memudahkan panen Lindi(cairan hasil pemrosesan sampah)
- Lubangi tutup ember pertama sehingga bagian bawah/pantat ember kedua bisa masuk kira-kira 10 cm. Fungsi tutup ini sebagai menyangga ember kedua.
Ember kedua/atas:
- Buat lubang-lubang menyerupai saringan di sisi bawah/dasar ember kedua dengan bor atau dengan paku yang dibakar
- Buat lubang di dinding samping bagian atas, 3 cm dibawah mulut ember. Lubang ini sebagai pintu keluar masuk lalat hitam/ Hermetia Ilucen/ Black Soldier Fly
- Tumpukkan ember kedua diatas ember pertama seperti dalam gambar.
- Tutup ember digunakan sebagai sebagai buka-tutup pembuangan sampah organik
Taruh ember tumpuk di lokasi yang
jauh dari jangkau anak-anakan dan diusahakan berjauhan dengan rumah.
Cara kerja Reaktor Ember Tumpuk
Air lindi adalah hasil akhir dari
proses yang terjadi pada ember bagian bawah.
Selaian kompos padatan yang dihasilkan pada ember tumpuk bagian
atas. Jadi dua jenis kompos dihasilkan
sekaligus dari proses ini.
Air lindi dengan proses ember
tumpuk ini adalah cara mendapatkan bahan baku POC yg terbaik, murah dan
praktis. Kenapa disebut bahan baku? Karena air lindi hasil dari proses sifatnya
masih mentah, perlu proses lanjutan sampai akhirnya siap digunakan sebagi pupuk
cari bagi tanaman.
Air lindi dapat diproeses
lanjutannya menjadi PSB, PGPR, Sianobakter, Jakaba dan boster untuk perangsang
buah. Begitu juga bila akan melakukan fermentasi kohe pake dekomposer dengan
bahan utamanya adalah lindi ini.
Sehingga air lindi hasil dari
reaktor ember tumpuk ini sangatlah powerful dalam mendukung pertanian organik
yang murah dan praktis.
Cara atau prosesnya dalam
pembuatan air lindi dengan reaktor ember tumpuk adalah sebagai berikut:
- Masukkan sampah buah kedalam ember atas dalam 2 minggu pertama(buah-buahan saja, jangan sampah organik lain). Aroma buah yang membusuk ini untuk mengundang lalat Hermetia Illucens(HI) atau Black Soldier Fly (BSF) bertelur.
- Setelah HI bertelur dalam tumpukan sampah buah dalam ember tumpuk, telur ini akan menjadi larva HI(Magot) yang akan memakan sampah organik. Saat lalat HI dan magot sudah muncul, maka setiap hari boleh dimasukkan sampah organik lain seperti: limbah dapur, potongan sayur, kulit buah, sisa nasi, sampai tulang-tulang ikan.
- Setelah 2 bulan proses, pupuk organik cair(Lindi) bisa dipanen dari kran. Siapkan botol air mineral bening, isi ¾ botol dengan lindi. Lindi yang dipanen biasanya berwarna coklat.
- Jemur tampungan lindi dalam botol tadi di tempat panas terik matahari selama 2-3 hari sampai Lindi berwarna hitam pekat. Jangan lupa mengendor kencangkan tutup botol setiap hari sekali selama proses penjemuran.
- Lindi yang sudah berwarna hitam bisa digunakan untuk pupuk organik cair, penerapannya bisa dikocor atau disemprotkan. Jika dikocor bisa menggunakan lindi 20 ml banding 1 liter air, jika dsemprotkan perlu diencerkan 20 cc lindi dicampur dalam 1 liter air.
- Disamping menghasilkan Lindi, ember tumpuk juga menghasilkan magot. Magot yang berlebih bisa digunakan untuk pakan ternak: ayam, bebek maupun ikan.
Air Lindi Hasil Reaktor Ember
Tumpuk
Seperti dijelaskan sebelumnya,
air lindi dari hasil reaktor ember tumpuk mengandung banyak manfaat. Namun air lindi hasil lansung dari ember
tumpuk tidak bisa serta merta bisa digunakan.
Perlu ada tahapan lanjutannya jika menginginkan hasil yang maksimal.
Air lindi hasi tampungan dari
ember tumpuk, selanjutnya dijemur agar menjadi matang dan menjadi pupuk organik
cair (POC). Air lindi dapat disimpan
dalam drum biru dan ditutup rapat. POC
ini hebatnya lagi tidak mengenal masa kadaluwarsa. Jadi bisa dipergunakan kapan saja.
Jika dalam skala kecil, air lindi
dapat di jemur. Masukkan lindi ke dalam botol bening, separoh atau kurang,
tutup dikendurkan, letakkan di tempat terik matahari sampai warna menjadi
coklat hitam, dan aroma sudah terasa lembut di hidung.
Jika akan diaplikasikan pada
tanaman, maka diajurkan pengenceran sebanyak 20 X.
Berikut ini adalah contoh air
lindi yang sudah berproses hasil pengamatan dari Pak Arief.
Dari kanan:
- 50% bokashi cair 50% (dijemur)
- Lindi ember tumpuk di toples (dijemur).
- Lindi ember tumpuk (dijemur)
- 10% lindi ember tumpuk + bahan lain diaerasi 3 x 24 jam (paling transparan).
Apa Kandungan POC Air Lindi
Secara umum manfaat pupuk cair organik untuk tanaman tidak berbeda jauh sebagaimana hal nya dengan pupuk kimiawi.
Kandungan POC Air lindi yang
dihasilkan dari reaktor ember tumpuk sangan dipengaruhi oleh bahan-bahan yang
dimasukan. Bahkan kita bisa menginginkan
jenis POC apa sebagai hasil akhir dari proses ini. Apakah POC untuk Fase Vegtatatif, Fase
Generatif, atau POC booster perangsang bunga?
Tetapi kalau yang dimasukannya
adalah bahan apa saja yang tersisa dari sisa-sisa dapur, maka hasilnya POC yang
sifatnya umum, dan kandungannya macam-macam.
Untuk mengetahui detailnya harus dilakukan uji laboratorium.
POC air lindi hasil penyaringan
dari buah buahan dan sayuran limbah dapur rumah tangga memakan waktu minimal 3
minggu baru bisa memanennya, dan hasil pemanenan air lindi tersebut masi blum
bisa kita aplikasikan karna masih mengandung gas yang bahaya buat tanaman,.
POC harus kita diamkan selama 2
minggu sampai tidak mengeluarkan gas lagi sehingga POC tersebut bisa di
aplikasikan ke tanaman dengan perbandingan 1:5, sesuai dengan kebutuhan..
Untuk mendapatkan kualitas POC
yang sesuai dengan keinginan makan bahan yang dimasukan harus sesuai kandungan
nya.
Misalnya limbah sayuran umumnya mengandung unsur N. Buah-buah-buahan
mengandung unsur P, K dan Ca. Lidah buaya, tomat, rebung bambu, bonggol pisang, toge, jagung
muda mengandung Zat Perangasang Pertumbuhan Tanahan (zpt).
Atau jantung pisang untuk POC fase generatif. Kandungan nutrisi dan mineral pada jantung/bunga pisang berdasarkan studi yang diterbitkan di African Journal of Biotechnology
- Energy 51kcal
- Protein 1.6g
- Lemak 0.6g
- Karbohidrat 9.9g
- Serat 5.7g
- Kalsium (Ca) 56mg
- Phosphor (P) 73.3mg
- Besi (Fe) 56.4mg
- Tembaga 13mg
- Potassium/Kalium (K) 553.3mg
- Magnesium (Mg) 48.7mg
- Vitamin E 1.07mg
Sumber: Abah Menyan di Indonesian
Organic Institute
Dengan mengetahui hal ini kita
bisa berkreasi dengan berbagai jenis bahan agar menghasilkan POC yang sesuai
kebutuhan kita.
Keunggulan POC Air Lindi
- Karena bahan pembuatan pupuk organik ini adalah berasala dari bahan bahan organik maka memiliki efek residu yang positif, sehingga tanaman anda pada periode berikutnya produktivitasnya tetap baik.
- Melalui pupuk organik ini dapat memperbaiki sturuktur tanah, sehingga membuat tanah menjadi lebih subur.
- Beberapa jenis tanaman bila diberi pupuk organik cair akan lebih kuat dan kebal terhadap jenis penyakit tananaman
- Dapat menigkatkan mikroorganisme tanah yang baik untuk budidaya tanaman
- Kandungan unsur hara pada air lindi dapat ditambahkan lagi dengan unsur hara makro dan mikro sehingga bisa lebih lengkap.
Sumber: Artikel: Dari berbagai
sumber, group facebook Tribio, IOI; Credit image: Google, Group Facebook
Tribio, Prof Nasih, Arief Haryanto