Ngoper ke-15: Konsolidasi Menuju 2025 dilanjut Klaten Etno Jazz Sawah

Advertisement

Ngoper ke-15: Konsolidasi Menuju 2025 dilanjut Klaten Etno Jazz Sawah

Minggu, 17 November 2024



Klaten, 17 November 2024 – Komunitas Petani Muda Klaten (KPMK) kembali menyelenggarakan program diskusi bulanan bertajuk "Ngobrol Pertanian" (Ngoper) ke-15 dengan tema Konsolidasi Komunitas Petani Muda Klaten Menuju Tahun 2025. Acara yang berlangsung di Umbul Besuki, Desa Ponggok, ini dimulai pukul 09.00 WIB dan menghadirkan  lima pendiri KPMK.  


Dalam kegiatan ini, para founder KPMK berbagi gagasan strategis mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperkuat komunitas petani muda, menghadapi tantangan regenerasi petani, serta memanfaatkan teknologi pertanian modern. Diskusi ini bertujuan menyelaraskan visi anggota KPMK dengan arah pembangunan pertanian di Klaten yang lebih berkelanjutan dan kompetitif pada tahun 2025.  






Ngoper ke 15 ini spesial karena menjadi  bagian dari rangkaian acara Klaten Etno Jazz Sawah, sebuah kolaborasi kreatif antara Warta Jazz, Komunitas Petani Muda Klaten, Pemerintah Desa Ponggok, Seroja Indonesia, Aqua, dan Pemerintah Kabupaten Klaten. Acara ini memadukan seni musik jazz dengan suasana alami persawahan di Ponggok, dimulai pukul 12.30 - 17.00 WIB.  


Klaten Etno Jazz Sawah menghadirkan musisi lokal dan nasional salah satunya penyanyi legendaris Trie Utami dengan konsep  outdoor yang mengedepankan harmoni antara alam, budaya, dan seni. Tujuan acara ini adalah untuk memperkenalkan Klaten sebagai pusat pertanian inovatif yang juga memiliki potensi pariwisata berbasis budaya dan ekologi.  


Menurut Muhammad Ikhsan , salah satu pendiri KPMK, “Ngoper kali ini sangat istimewa karena sekaligus menjadi momen refleksi perjalanan komunitas menuju tahun 2025. Kolaborasi dengan berbagai pihak dalam Klaten Etno Jazz Sawah menunjukkan bahwa pertanian dan seni bisa bersinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa."  


Acara ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk aktif dalam sektor pertanian, sekaligus memperkuat jejaring antar komunitas demi terciptanya pertanian modern yang ramah lingkungan dan berdaya saing global.  


Acara ini terbuka untuk umum dengan dukungan penuh dari komunitas lokal, pemerintah, dan sektor swasta yang bersama-sama berkomitmen untuk regenerasi petani muda dan promosi pariwisata berkelanjutan.