Destinasi ini merupakan kebun melon (Binaan Komunitas Petani Muda Klaten)dan Pepaya kalifornia yang dikelola langsung oleh Unit Pengembangan ekonomi pesantren, menawarkan pengalaman unik bagi masyarakat untuk memetik hasil panen secara langsung.
Brand owner of D'Bass Agricultur Ustadz Abdul hakim hadir untuk melakukan petik pertama khususnya melon pada Sabtu 7 Desember - Jum'at 13 2024.
Didampingi Kepala Unit PEP Ustadz Nur Rahmad sekaligus anggota KPMK (komunitas petani muda klaten) dan Top managemen PP amanah al gontori
Kehadiran perwakilan PP amanah al gontori dalam acara ini menunjukkan dukungan penuh asosiasi alumni gontor . Sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta perekonomian lokal.
PEP, kembali menghadirkan inovasi di bidang pertanian.
Unit yang dipimpin ustadz Nur Rahmad itu meluncurkan destinasi agrowisata baru Open Farm Wisata Petik Melon Sendiri yang berlokasi di area pesawahan komplek Pondok Pesantren modern Baitussalam Prambanan sleman
“Melihat cara menanam melon ini, saya melihat ada cara dan teknik tersendiri. Mereka (melon, red) disubsidi vitaminnya melalui infus/vertigasi/drip"
"Sehingga satu pohon bisa menghasilkan dua hingga tiga buah dan itu besar-besar. Betul-betul ini sangat menarik karena sangat berbeda dengan cara menanam tanaman lainnya," papar Bapak Tiga anak ini
Meskipun ini panen perdana, pak nur menekankan bahwa evaluasi tetap harus dilakukan karena ada beberapa tanaman yang terkena hama. Tanaman yang terkena hama ini dibiarkan agar dapat dipelajari dan diperbaiki untuk langkah yang lebih baik di masa depan.
Harga Inthanon per kilonya mencapai Rp33 ribu di luaran sana, menurut p haji, merupakan jenis melon premium yang bibitnya merupakan impor dari Thailand. Untuk berat rata-rata satu buah melon (hanya) mencapai 1,2 kg. “Paling kecil beratnya 0,8kg gram dan terbesar 1,9kg,” imbuhnya.
Terkait waktu tanam, P nur menjelaskan, melon yang dipanen kali ini ditanam 70 hari lalu dan merupakan panen perdana. “Ditanam sekitar akhir september dan dipanen hari ini (sabtu) dan seminggu kedepan,” lanjut P nur yang mengelola unit usaha lain juga
Pada hari Sabtu , kata P nur, ada sekitar 4 bus pengunjung dan membeli sekitar 3,5 kuintal. Dengan perkiraan harga rata-rata Rp20 ribu/kg. maka D'bass Agricultur mendapatkan sekitar Rp 10 juta dalam sehari. Meski begitu pembeli tidak hanya berasal dari mereka yang datang ke lokasi, namun juara melalui pemesanan online.
Menurut penuturannya, ada sekitar 100 pembeli online yang sudah memesan melon premiumnya yang membeli sebanyak 480 buah. Semua melon yang sudah dipesan tersebut diberi tanda pita kawat berwarna kuning dan merah. Sehingga pengunjung yang datang hanya diperbolehkan memetik melon yang belum diberi tanda pita.
Team D'Bass Agricultur pun senang, semua melon premium yang ditanamnya laris manis baik oleh pengunjung yang datang sambil berswafoto maupun mereka yang membeli lewat online. Selain bulan ini,P nur berencana insyaAllah akan ada panen melon lagi pada libur mendatang. Anda berminat?
Hal ini merupakan wujud keberhasilan KPMK dalam mewujudkan pertanian tidak hanya diklaten namun semakin meluas ke wilayah lainnya